Setibanya di Bandara Adi Sutjipto
Yogyakarta 1 Desember 2012, waktu menunjukan pukul 12 siang. Saya bergegas
menuju Halte Bis Trans Jogja untuk menuju Halte Janti, halte terdekat dengan
tempat saya menginap. Ketika tiba di Halte janti saya pun langsung menghubungi
pihak hotel yang telah saya booking 3 bulan sebelumnya. Alangkah terkejutnya
saya ketika menerima informasi bahwa tidak ada booking atas nama saya dan kamar
di atas standard sudah penuh.
Setelah beristirahat sejenak dan menunaikan
sholat di sebuah mesjid di daerah janti. Kami memutuskan untuk menghubungi
Hotel Merbabu yang berada di daerah sosrowijayan. Hotel Merbabu sendiri kami
dapatkan informasinya dari sebuah buku Travelicious karya Ariyanto. Saya pun
menghubungi pihak hotel merbabu dan didapatkan informasi hanya tersisa satu
kamar deluxe plus seharga Rp.270 ribu per malam. Setelah berdiskusi dengan
istri, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di Hotel Merbabu di daerah
Sosrowijayan.
Sangat mudah untuk mencapai malioboro dari
janti. Dengan menggunakan Trans Jogja seharga Rp.3000 per orang dan ditempuh
dalam waktu sekitar 30 menit akhirnya kami pun tiba di halte malioboro 1 di
depan hotel inna garuda. Sebelumnya petugas hotel merbabu menginformasikan
bahwa jika naik trans jogja berhenti di halte malioboro 1 di depan hotel inna
garuda. Dari halte malioboro 1 kami langsung menyeberang jalan dan bertanya
sedikit kepada tukang becak yang langsung mengarahkan kami ke jalan
sosrowijayan. Mata saya menangkap sebuah nama jalan dengan warna tulisan putih
dan dasar tulisan berwarna hijau. Dibawah nama jalan sosrowijayan dituliskan
dengan aksara jawa kuno. Nama jalan tersebut terpampang disebuah tiang dengan
hiasan ornament klasik.
Sosrowijayan, namanya sudah saya kenal ketika
membaca literatur mengenai wisata ala backpacker ke Yogyakarta bahkan mungkin
sudah melegenda di kalangan para backpacker. Penginapan di daerah sosrowijayan
merupakan pilihan utama bagi para backpacker. Disamping karena harganya yang
murah, sekitar Rp.90 ribuan per malam juga kemudahan akses menuju daerah tujuan
wisata dari sosrowijayan. Jika menginap di sosrowijayan maka kita dapat dengan
mudah untuk mencapai malioboro, banteng vredeburg, keraton, taman sari, tugu,
taman pintar, monumen peringatan serangan umum satu maret.
Dari segi aksesibilitas, sosrowijayan mudah
dicapai dan dapat menjangkau daerah wisata lainnya. Adanya halte trans jogja
dan stasiun tugu yang berjarak tidak jauh dari sosrowijayan akan memudahkan
para pengunjung untuk datang dan pergi baik ke tempat tujuan wisata ataupun
sebaliknya.
Di daerah sosrowijayan ini tidak hanya
tersedia penginapan murah, hotel bintang 3 pun tersedia disini. Selain itu
beragam fasilitas wisata tersedia disini seperti restaurant, travel agent, perbelanjaan
souvenir dan oleh-oleh, atm, penyewaan mobil dan motor, toko buku, laundry
sampai toko sepeda onthel ada disini.
Jalan Sosrowijayan berbatasan langsung
dengan jalan malioboro di sebelah timur. Ketika memasuki mulut jalan ini, di sisi kanan jalan
sudah berjejer angkringan dan penjual mie ayam. Tidak jauh dari pertigaan jalan
sudah ada hotel modern di sisi kanan dan kiri jalan. Lalu setelah melewati toko
souvenir dan penyewaan mobil/motor
terdapat gang 1 dan disitulah hotel merbabu yang saya tinggali untuk 2
malam berada. Jarak dari mulut gang hanya sekitar 50 meter dan nama hotel
merbabu tergantung di antara dua buah bangunan yang mengapitnya. Saya pun tiba
untuk melepas lelah sejenak sebelum melanjutkan perjalanan wisata di kota
Yogyakarta ini.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, sekecil apapun pesan anda akan memberikan kontribusi yang berarti untuk blog ini