Setelah sekitar
satu bulan lebih Propinsi Bengkulu di guncang gempa besar, akhirnya pada
tanggal 10 November 2007
BEM UI dapat menyalurkan bantuan yang telah dikumpulkan dari berbagai Fakultas
dan juga Mahasiswa UI.
Bantuan gempa
diberikan kepada SMA Negeri 1 Lubuk Pinang Kabupaten Muko-muko. Sekolah
tersebut dipilih berdasarkan hasil survey dari tim advance pada awal Oktober
lalu. Jumlah bantuan yang disalurkan sebanyak 26 juta rupiah. Bantuan yang
disalurkan berupa 2 unit komputer, 66 unit meja dan kursi serta uang sebesar 10
juta rupiah untuk merenovasi mushola.
Bantuan langsung
diserahterimakan kepada Bapak Azzam yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah
Bidang Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Lubuk Pinang yang disaksikan oleh
seluruh siswa SMA Negeri 1 Lubuk Pinang.
Selain menyalurkan
bantuan, Tim penyalur bantuan BEM UI yang terdiri dari Angga Darmawan, Dony
Resita, Fitri Arlinkasari dan Tri Agustin juga memberikan training motivasi
kepada siswa-siswi kelas 3 SMA Negeri 1Lubuk Pinang yang akan menghadapi UN
2008. Pemberian Training motivasi bertujuan untuk memberikan motivasi, dorongan
serta dukungan kepada para siswa agar bersemangat dan optimis dalam menghadapi
UN 2008 yang standar kelulusannya bertambah menjadi 5,25 dan mata pelajaran
yang di UN-kan pun bertambah menjadi 6 mata pelajaran.
SMA Negeri 1 Lubuk
Pinang mengalami kerusakan yang cukup parah. 2 kelas tidak bisa lagi digunakan
karena dindingnya roboh, 3 kelas lain mengalami kerusakan yang cukup parah,
langit-langit kelasnya roboh. Sedangkan untuk kelas-kelas lainnya mengalami
retak-retak di bagian dindingnya. Selain itu, meja dan kursi mengalami
kerusakan. Sekitar 100 unit meja dan kursi yang digunakan untuk belajar
mengajar tidak layak pakai.
SMA Negeri 1 Lubuk
Pinang baru menerima bantuan pada awal oktober sebesar 4 juta rupiah dari salah
satu parpol, yang selanjutnya dana itu digunakan untuk membersihkan puing-puing
bangunan akibat gempa. Sampai saat ini SMA Negeri 1 Lubuk Pinang baru memerima
bantuan dari Departemen Sosial
RI berupa tenda darurat dan juga
UI. Sekitar awal November lalu sekolah ini telah di survey oleh Dinas
Pendidikan Propinsi Bengkulu dan Departemen Pendidikan RI
yang selanjutnya akan memberikan block
grant yang akan digunakan untuk memperbaiki bengunan kelas yang rusak.
Kondisi belajar
mengajar di sekolah ini cukup memprihatinkan. 3 kelas yang langit-langitnya
mengalami kerusakan tetap digunakan untuk belajar mengajar, kantin dan
laboratorium pun digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Tenda darurat
bantuan dari Departemen Sosial
RI digunakan untuk 1 kelas darurat
yang tidak nyaman digunakan untuk
kegiatan belajar mengajar. Riska siswi SMA Negeri 1 Lubuk Pinang yang kelasnya
menggunakan tenda darurat, mengaku tidak merasa nyaman belajar di tenda darurat
selain panas juga beralaskan tanah. Seperti yang terjadi pada Sabtu 10 November
lalu kegiatan belajar mengajar ditenda darurat terhenti akibat hujan deras yang
menyebabkan banjir di dalam kelas tersebut.
Semoga bantuan yang
diberikan dapat bermanfaat.
Bogor, November 2007
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, sekecil apapun pesan anda akan memberikan kontribusi yang berarti untuk blog ini