Hari Sabtu biasanya saya beristirahat dirumah untuk melepas
lelah setelah sepekan bekerja. Namun tidak untuk hari sabtu lalu, saya diberi
tugas untuk menjaga stand perusahaan tempat saya bekerja bersama dua orang teman
lainnya. Dengan langkah terseok-seok saya pun tiba di lokasi pameran yaitu Mall
of Serang, sebuah mall yang berada tepat dijantung kota Serang.
Ketika saya tiba di area pameran, tepat disebelah kiri stand
perusahaan saya beberapa orang sedang mempersiapkan perlengkapannya. Tampak
sebuah stand book music, alat yang dapat menyimpan lembaran not-not lagu,
sebuah sound system dan kelengkapannya. Saya pun bertanya-tanya dalam hati dan pikir
saya mungkin sebuah sekolah music yang mencoba menjaring pengunjung agar
mendaftar menjadi siswanya. Saya pun mencoba bertanya kepada salah seorang
wanita yang ada di stand tersebut.”sekolah music ya mba?” dan dia pun menjawab
dengan singkat “bukan”. Wajahnya terlihat antara bingung dan enggan menjelaskan.
“Lihat saja sendiri nanti“ menurut
pikiranku mencoba membaca arah pikirannya menjawab pertanyaan saya tadi.
Setelah selesai merapihkan seluruh perlengkapannya barulah
saya mengetahuinya, ternyata stand tersebut menjual album original Chalwanka,
sebuah grup music etnik dari pegunungan Andes di Peru. Selain menjual album
original chalwanka yang berisi lagu-lagu instrumental internasional populer,
stand tersebut juga menjual kerajinan tenun dan sulam khas peru, ada yang
berbentuk tas, sejenis kupluk, syal dan alat music tradisional peru, zamponas
dan quenas. Ada juga kain dengan motif Indian inca yang sekilas mirip dengan
kain tenun ulos.
Dalam sebuah penjelasannya di pacha-chalwanka.blogspot.com, chalwanka sendiri adalah pacha yang merupakan pendiri grup music etnik tersebut, bisa juga duo seperti dulu bareng Yauri, atau bareng Gatot Alindo, trio bersama Lucho (Chili), Luis (Spanyol).
Alat music yang digunakan oleh chalwanka adalah zamponas dan
quenas. Zamponas sendiri merupakan sebuah alat music tiup tradisional peru atau
indian yang terbuat dari bamboo yang bersumber dari hutan amazon. Ukuran bamboo
nya kecil, mungkin berdiameter 1-2 cm. Zamponas tersusun dari beberapa bamboo,
disalah satu ujungnya bamboo bamboo tersebut saling bertemu dan merata. Sedangkan
diujung lainnya panjang bamboo berbeda dari kiri ke kanan yang semakin panjang.
Bambu tersebut dipertemukan dengan bamboo yang melintang terikat pada sisi yang
mendekati ujung salah satu sisinya dan dibeberapa bagian terikat dengan tali
berwarna warni sehingga bamboo-bamboo tersebut semakin rekat.
Adapun quenas juga merupakan alat music tiup tradisional
peru atau Indian, terbuat dari kayu yang juga berasal dari hutan amazon.
Bentuknya seperti suling atau flute, namun dengan diameter yang lebih besar dan
terbuat dari kayu, mungkin sejenis kayu jati atau meranti. Diameter disalah
satu ujung lubangnya lebih besar dibandingkan ujung lainnya.
Awalnya stand tersebut sepi-sepi saja, sesekali pengunjung
hanya melirik ke arahnya, sesekali bertanya dengan rasa penasaran dan sesekali
pula melewati dengan tidak menghiraukannya. Sama persis seperti apa yang
dialami oleh stand perusahaan tempat saya bekerja.
Tak terasa sore pun tiba, dan seorang musisi asal peru
memulai aksinya. Musisi tersebut adalah pacha chalwanka, pendiri grup music etnik
chalwanka dari pegunungan andes Amerika Selatan. Dua buah alat music tradisional peru,
zamponas dan quenas menemani penampilannya. Pacha pun meniupkan alat music tradisional
tersebut dengan penuh emosi dan membawakan beberapa lagu secara instrumental
seperti Right Here Waiting Richard Marx, Chiquitta ABBA, My Heart Will Go On
Celine Dion, dan beberapa lagu terkenal lainnya.
Sesekali pacha juga membawakan lagu latin yang terasa asing ditelinga
saya. Namun nada-nada yang dihadirkan yang keluar dari zamponas dan quenas mampu
membuat pengunjung terkesima, terkagum-kagum bahkan terhipnotis oleh penampilan
pacha. Ketika selesai membawakan lagu, riuh tepuk tangan pengunjung membahana
membuat suasana sore itu semakin semarak.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, sekecil apapun pesan anda akan memberikan kontribusi yang berarti untuk blog ini