Monday, September 3, 2012

Endang Rukmana Sempat Galau



Sore itu 2 September 2012 di rumah dunia ketika kelas menulis telah usai, duduklah seseorang berkulit putih dengan perawakan tinggi dan sedikit gemuk di sebuah kursi kayu. Pria tersebut semenjak kelas menulis dimulai tadi siang memperhatikan para peserta kelas menulis dari kursi itu. Dialah Endang Rukmana peraih penghargaan Young Writer Award dari Unicef pada tahun 2004. Berkat prestasinya itu dia pernah menjadi artis dadakan dan di undang menjadi narasumber sebuah siaran berita di salah satu stasiun televisi swasta.  

Endang Rukmana adalah nama sebenarnya dan bukan nama pena. "Endang Rukmana itu nama asli saya," ujarnya. Dia pernah memiliki beberapa nama pena, namun nama pena lain yang sering digunakan adalah Qori Lawa. Qori itu adalah membaca sedangkan Lawa, nama tersebut didapatnya ketika tertidur dan terngiang-ngiang dengan nama tersebut. 

Endang Rukmana mengatakan bahwa Mas Gol A Gong dan Toto ST Radik lah gurunya dalam menulis. Endang Rukmana merupakan jebolan Kelas Menulis Rumah Dunia angkatan pertama.

Selama ini Endang Rukmana dikenal dengan sosok yang ceria dan jenaka, namun menurutnya ada sisi lain dalam dirinya ketika masuk ke dalam kamarnya. "Saya menjadi seseorang yang melankolis ketika menuliskan puisi ataupun esai," akunya.

Karya terakhir diterbitkan pada tahun 2010 dan selama 2 tahun ini belum ada karya berupa novel atau buku yang diterbitkan. Endang mengatakan bahwa 2 tahun ini adalah saat-saat berada dibawah dan baru beberapa bulan ini dia datang kembali ke Rumah Dunia untuk memotivasi dirinya kembali untuk menghasilkan sebuah karya. Menurutnya lagi produktivitasnya menurun dikarenakan ketertarikannya bermain game dan sedikit juga pengaruh keluarga.

Selama ini dia sudah menghasilkan 10 Novel yaitu Sakit 1/2 Jiwa, Gotcha!, Pahe Telecinta, Hantu Biang Kerok, ML (Mau Lagi…?); Indonesia Pae Bukan American Pie, Blackforest Blossom, Toilet – Kalau Vampir Kebelet Gaul, Compunerds, Cium Aku Lagi Pliss, No Manyoon: Vampir Narsis vs Werewolf Ngocol. Semoga kegalauan ini segera berakhir dan segera move on menghasilkan karya baru yang fenomal. 

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan disini, sekecil apapun pesan anda akan memberikan kontribusi yang berarti untuk blog ini