Wednesday, September 5, 2012

Kebersamaan Di Desa Pancur, Serang Banten


Siang itu begitu menyengat dan ketika saya menengadahkan pandangan ke arah jam tangan ternyata sudah pukul 11 siang.  Tetapi demi sebuah informasi maka saya harus segera turun dari xenia silver yang saya tumpangi. Saya turun dipinggir sebuah jalan yang telah rusak termakan usia. Sebuah jalan kecil yang telah di konblok menghubungkan jalan yang rusak tadi dengan beberapa rumah dihadapan saya dengan jarak yang lumayan jauh.

Jalan konblok yang saya telusuri dibangun oleh masyarakat sekitar tapi dengan dana pemerintah, Program PNPM Mandiri.Jalanan tersebut berada di antara sawah-sawah yang mengering, disebelah kanan setelah sawah sawah berakhir terdapat sebuah bukit. Bukit yang dihiasi beragam pepohonan dan terlihat beberapa pohon mulai mengering tak kuasa disengat mentari kemarau.

Jalan yang rusak tadi terletak di Desa Pancur Kec Taktakan Serang Banten.Secara administratif Desa Pancur masuk kedalam Kota Serang tapi suasananya jauh dari suasana kota. Suasananya kental dengan kebersamaan masyarakatnya. Hal ini terbukti ketika saya datang, beberapa pria paruh baya sedang bergotong royong untuk membuat sebuah bilik. Mereka bersama-sama memotong sebilah bambu yang cukup panjang untuk dibagi empat bagian yang sama pangjang dan lebar. Indah nian kebersamaan ini, seandainya nilai-nilai ini masih ada di kota Besar sungguh indah bukan?!.

Ketika saya datang menelusuri jalan konblok menuju rumah-rumah tadi, seorang pria berusia sekitar 40 tahunan menghampiri dan mulai menyapa saya.Saya langsung menanyakan rumah pak Ridwan dan ternyata beliaulah pak Ridwan.Kesan pertama yang saya rasakan adalah ramah sekali dan terkesan terbuka pria ini. Pak Ridwan adalah ketua RT dilingkungannya dan saya mencoba menanyakan informasi kebenaran data nasabah perusahaan tempat saya bekerja. Namun hasilnya nihil.

Saya pun mulai menanyakan hal lain, tentang apa yang dikerjakan para pria itu dan menanyakan pula mata pencaharian mereka. Pak Ridwan dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, bahwa para pria tadi sedang membuat sebuah bilik ataupun potongan bambu yang akan digunakan untuk salah satu rumah yang ada disana. Dan mata pencaharian para penduduk yang ada disana kebanyakan bekerja di sektor pertanian.



No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan disini, sekecil apapun pesan anda akan memberikan kontribusi yang berarti untuk blog ini