Menara Wahana Boomerang |
Motor tua yang saya tumpangi hampir saja tidak kuat melalui
jalan yang menanjak, untung saja dengan keahlian tukang ojek menaikkan dan
menurunkan persneling saya bisa tiba di lembah hijau. Udara sejuk mulai terasa
ketika saya tiba di lembah hijau yang memiliki ketinggian sekitar 700 meter.
Pepohonan yang rindang di sebuah lembah menambah kesejukkan pagi itu.
Barisan loket layaknya pintu tol utama menyambut, di loket
tersebut tertera biaya masuk ke lokasi yaitu Rp.10,000 untuk perseorangan. Saya
pun membeli 2 tiket untuk masuk ke lokasi dan menanyakan lokasi waterboom.
“Terus saja ke bawah pak, ada di sebelah kanan” jawab petugas loket tersebut.
Tak jauh dari loket tersebut, sebuah cinema 4 dimensi ada
disisi sebelah kanan dan tepat di sebelahnya setelah parkiran mobil adalah
loket masuk ke waterboom lembah hijau. Sebuah pengumuman tertera di loket
tersebut yang isinya bahwa anak di atas satu tahun wajib membeli satu tiket.
Saya membeli 3 tiket masing-masing seharga Rp.25,000.00 untuk saya, istri dan
anak saya yang berusia 2 tahun.
Saya pun masuk ke dalam waterboom, sebuah wahana luncuran
terbesar yang ada disana pun terlihat, namanya boomerang dengan ketinggian
sekitar 30 meter. Ujung dari wahana ini
tidak meluncur ke kolam, namun menanjak ke atas sehingga akan dibuat turun lagi
dan naik lagi hingga benar-benar terhenti di bagian bawah.
Wahana lainnya adalah luncuran dengan ketinggian 15 meter di
ujung waterboom. Sebuah menara yang memiliki 2 luncuran, 10 meter dan 15 meter
berdiri gagah disana. Namun di menara tersebut masih sepi karena memang belum
banyak pengunjung yang datang. Waterboom ini memiliki 4 kolam, 2 merupakan
ujung luncuran, 1 untuk berenang dan 1 lagi untuk wahana anak.
Saya berjalan melewati wahana untuk anak dan mencari-cari
saung untuk beristirahat sejenak dan menyimpan barang-barang. Rupanya banyak
saung telah digunakan oleh para pengunjung padahal saya tiba sekitar pukul 9.30
pagi. Setelah mencari-cari akhirnya saya menemukan sebuah saung yang masih
kosong, namun setelah dihampiri saung tersebut sudah rapuh alasnya tetapi
sisi-sisinya masih kuat. Jadilah saya beristirahat dan menyimpan barang disitu.
Sebenarnya untuk barang-barang bisa dititip di loker yang
dikelola waterboom dengan menggunakan koin untuk menyewanya. Hanya saja koin-koin di dalam loker tersebut belum
dikeluarkan oleh pengelola sehingga pagi itu saya belum bisa menyewanya.
Setelah berganti pakaian maka saya pun menemani putri saya
yang berusia 2 tahun bermain-main di wahana anak, sementara istri saya
melihat-lihat. Lalu bergantian, istri saya bermain dengan putri saya dan saya
menunggu di saung sambil saya melihat mereka bermain.
Ketika tiba waktu saya untuk mencoba luncuran 15 meter, saya
menaiki anak tangga untuk menuju tempat luncuran tersebut. Setibanya di atas
rupanya sudah ada beberapa remaja yang menunggu giliran.
Muncul perasaan takut, khawatir dan cemas sebelum mulai
meluncur. Saya memperhatikan terlebih dahulu orang-orang yang meluncur. Cepat
sekali mereka meluncur,ketika berbelok terlihat seperti akan keluar lintasan.
Namun seorang petugas disana menjamin keamanannya, “Dijamin aman.” Seorang
petugas menjamin keamanan luncuran tersebut. Menjawab pertanyaan beberapa
remaja tentang keamanan luncuran tersebut.
Setelah saya merasa yakin, maka tibalah giliran saya
meluncur. Saya mempersiapkan diri di bagian awal luncuran, sebelum meluncur
petugas meminta saya untuk membuka baju untuk kecepatan dan meluncur. Setelah
membukanya dan menaruh diantara 2 kaki, saya merebahkan diri dengan kedua
telapak tangan bertemu dan disangkutkan ke leher. Mulailah saya meluncur dengan
kecepatan sekitar 60-80 km/jam, wusshh. Terpelanting kesana-kemari mengikuti
arus dan lintasan dan setelah beberapa menit, byurrr. Saya pun meluncur deras
ke atas sebuah kolam.
Wahana luncuran dengan ketinggian 15 meter |
Tantangan selanjutnya adalah boomerang dan saya menghampiri loket tersebut, di loket tersebut terpampang sebuah pengumuman. “Rp.20,000/2 orang/ban”. Untuk menaiki wahana boomerang ini dikenakan biaya Rp.20,000 dan akan diberikan ban untuk 2 orang. Ban yang berbentuk angka 8 dengan bagian depan yang lebih runcing.
Permasalahannya adalah saya hanya sendiri, saya pun bertanya
ke loket tersebut. “Bisa sendiri pak?” Tanya dengan penuh harap bisa sendirian.
“Maaf pak, tidak bisa. Harus berdua untuk keamanan.” Jawab petugas loket
tersebut. Setelah itu maka saya pun mencari teman yang mau diajak meluncur,
saya tidak mungkin meluncur dengan istri karena anak saya tidak ada yang
menjaga.
Beberapa remaja lewat di depan saung, 2 orang membawa ban
dan satu orang tidak. Saya pun bertanya,”ada yang mau meluncur bareng dengan
saya?”. Ketiga remaja tersebut saling memandang dan tidak langsung mengiyakan.
Hanya menjawab “sebentar om.” Tak lama seorang dari mereka kembali “Ayo om”
mengajak saya untuk menaiki wahana boomerang.Segera saja kami menuju ke loket
dan membayar Rp.20,000 lalu mengambil ban, kemudian kami menaiki menara dengan
tangga yang berputar.
Saya pun menaiki anak tangga sampai ketinggian 30 meter,
melelahkan dan membuat kaki pegal. Dari atas menara sebuah pemandangan
mengagumkan hadir. Saya melemparkan pandangan ke sekeliling menara, disana
terdapat beberapa bukit yang mengelilinginya dan memang waterboom ini berada di
lembah.
Setibanya di atas rupanya ada 2 pasang yang sedang mengantri
menunggu giliran meluncur, sepasang laki-laki dan sepasang perempuan. Setelah
sepasang laki-laki meluncur, maka tinggal menunggu sepasang perempuan meluncur
barulah giliran kami. Rupanya salah seorang dari perempuan tersebut belum
berani meluncur, meskipun sudah dibujuk oleh temannya. Kami pun menunggu
bujukan dari temannya tersebut, namun rupanya bujukan tersebut tidak berhasil
malah kami dipersilahkan meluncur terlebih dahulu oleh teman yang dibujuk tadi.
Kami pun menaiki anak tangga, mulai duduk di atas lubang
yang terdapat di ban tersebut. Setelah menunggu waktu yang tepat untuk meluncur
maka kami pun mulai meluncur setelah diberi dorongan oleh petugas. Kami pun
berputar-putar beberapa kali dengan cepat mengikuti jalur lintasan, namun kami
tidak dapat melihat pemandangan diluar karena luncuran di bagian atas ditutup
seluruhnya. Kami berteriak-teriak selama meluncur kemudian secercah cahaya
muncul di hadapan dan tak lama luncuran menurun bergelombang ke bawah dan
setelah sampai dibawah kami pun meluncur naik kemudian turun lagi, begitu
seterusnya hingga benar-benar berhenti.
Ketika turun ke bawah dengan
membelakangi arah, jantung pun berdebar kencang khawatir terjatuh ke belakang,
namun itu hanya kekhawatiran saja, nyatanya kami berhenti dengan selamat di
dasar luncuran.
Rupanya wahana boomerang ini membuat saya ketagihan. Sebenarnya saya ingin mencobanya kembali, namun saya harus bersabar untuk mencobanya di lain waktu karena jika ingin menaiki wahananya kembali maka saya harus membayar Rp.20,000 kembali dan saya harus mencari teman untuk meluncur bersama. Sebuah sensasi wahana yang tidak bisa saya lupakan, pertama kali mencoba dan ingin mencobanya kembali.
Meluncur dari Wahana Boomerang |
Rupanya wahana boomerang ini membuat saya ketagihan. Sebenarnya saya ingin mencobanya kembali, namun saya harus bersabar untuk mencobanya di lain waktu karena jika ingin menaiki wahananya kembali maka saya harus membayar Rp.20,000 kembali dan saya harus mencari teman untuk meluncur bersama. Sebuah sensasi wahana yang tidak bisa saya lupakan, pertama kali mencoba dan ingin mencobanya kembali.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan pesan disini, sekecil apapun pesan anda akan memberikan kontribusi yang berarti untuk blog ini