Sunday, July 1, 2012

Mengais Rezeki dari Keindahan Gedung Sate

image
Matahari hampir tepat berada di atas ubun-ubun dan panas terik menyengat di siang itu. Digenggamnya kuat-kuat tali kekang kuda tersebut agar tetap dalam kendalinya. Dengan setia menunggu wisatawan yang akan menggunakan jasanya didepan Gedung. Sesekali tak segan menawarkan jasanya kepada para wisatawan yang berkunjung ke gedung sate, dengan penuh harap menggunakan jasanya untuk mengelilingi daerah tersebut.
Siapa yang tidak mengetahui keberadaan gedung sate di kota Bandung, selain menjadi salah satu landmark kota Bandung, Gedung Sate juga dijadikan salah satu tempat untuk mengais rezeki. Gedung sate bisa dikatakan lokasi wajib yang harus dikunjungi oleh para wisatawan. Gedung yang memiliki arsitektur khas kolonial tersendiri dengan puncak gedungnya seperti tusuk sate. Disini pula tempat gurbenur bekerja dan gedung ini pula menjadi saksi bisu sejarah perkembangan kota Bandung.
Dengan daya tariknya, tak mengherankan jika banyak sekali wisatawan yang mengunjunginya dan inilah yang dijadikan sumber rejeki oleh orang-orang seperti kang enjah untuk menjajakan jasa delman mengelilingi wilayah sekitar gedung sate. Untuk sekali mengelilingi wilayah gedung sate, kang enjah memasang tariff Rp.30,000.00. Kang enjah selalu bersyukur karena selalu ada saja yang menggunakan jasanya walaupun penghasilannya tidak menentu. Jika sedang ramai kang enjah bisa mengelilingi sampai lebih dari lima kali, jika sedang sepi bisa kurang dari 5 kali atau bahkan tidak ada sama sekali. Biasanya hanya wisatawan domestic yang menggunakan jasanya, wisatawan asing sendiri hampir tidak pernah menggunakan jasanya.
image
Kang enjah pun mengeluhkan sepinya liburan sekolah kali ini, menurutnya mungkin karena kenaikan kelas ataupun tingkatan dari SD ke SMP, SMP ke SMA dan SMA ke Perguruan Tinggi. Dikarenakan para orang tua lebih memilih menggunakan dananya untuk biaya pendidikan putra-putri mereka daripada untuk liburan. Berbeda halnya dengan liburan semesteran yang menurutnya lebih ramai dibanding liburan kali ini.
Selain kang enjah ada juga penjual minuman ringan dan makanan seperti bakso, es cendol, kacang rebus dan siomay. Mereka semua memiliki tujuan yang sama, mengais rezeki dari para pengunjung gedung sate untuk menyambung hidup. Adapun para wisatawan dapat makan dan minum sambil menikmati keindahan gedung sate. Bukankah hal tersebut adalah hubungan yang saling menuntungkan.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan disini, sekecil apapun pesan anda akan memberikan kontribusi yang berarti untuk blog ini